Subneting


Atau yang lebih di kenal dengan pembagian network.

Contoh :
IP 192.168.1.10
Net ID 192.168.1.0
Net mask 255.255.255.0
Range 192.168.1.1
Sama dengan 192.168.254
IP yang di pakai 1-254
Karena 0 dan 255 di jadikan net ID dan submask .
Membagi pengelompokan komputer, fungsinya untuk mempercepattransfer data
Cara pembagian.

|jumlah komputer = (2 ^ N) -2|
dimana N adalah jumlah bit yang tersisa.
penjelasan: | bit bagian terpakai--|--bit bagian tersisa |
30 =(2^N)-2 2 ^N =32 N=5

Jika N tidak menghasilkan angka bulat gunakan angka yang mendekati tetapi tidak boleh lebih kecil. Dengan demikian jumlah bit yang tersisa adalah 5 dan tentunya jumlah bit yang terpakai adalah 3 (karena jumlah bit hanya sampai 8). Jumlah bit yang terpakai tersebutlah yang menentukan berapa netmask yang digunakan untuk 30 komputer.
bit yang terpakai | bit yang tersisa

111|0000
128+64+32 = 224 (lihat tabel biner-desimal) maka netmask yang digunakan dalam kasus ini adalah:
255.255.255.224

Membuat subnet dalam sebuah network dengan alasan menjaga trafik atau kekurangan network ID

Andaikan saja anda memepunyai 200 PC yang akan digunakan untuk sebuah kantor besar dan anda diberi network id = 192.168.1.0, dengan sangat mudah dapat membuat ip dari 192.168.1.1 sampai 192.168.1.200, Tetapi hal ini akan membuat alur data anda menjadi sibuk dan tentunya akan memperlambat laju data. Untuk itu ada cara untuk memisahkan beberapa komputer tersebut yang kita sebut subnet, yang mana antara subnet tidak dapat berhubungan secara langsung, untuk dapat menghubungi antar subnet kita memerlukan perangkat keras tambahan berupa sebuah PC Router atau Router.
Menentukan berapa bagian yang akan anda pisahkan adalah langkah awal, misalnya anda akan memisahakan komputer yang banyak tersebut kedalam 15 bagian atau kita sebut saja 15 subnet.
-----------------------------------------------------------------------
Mentukan jumlah max komputer per subnet = (2 ^ N) -2,
ket :
N = bit yang tersisa
-------------------------------------------------------------------------
Jumlah subnet = 2 ^ n
ket :
n = bit yang terpakai
------------------------------------------------------------------------
Jumlah subnet = 2 ^ n 15 = 2 ^ n n =4
Dengan demikian kita dapat mengetahui N dari hasil n, yakni ada 4 bit yang tersisa.
host per subnet = (2 ^ n) -2
= (2 ^ 4) -2
= 14
Sehingga kita hanya boleh menaruh setiap divisi sebanyak 14 PC (jika 15 divisi yang anda inginkan). Untuk mengetahui berapa subnet, range alamat IP dan roadcast dapat diketahui dari hasil bit yang terpakai (n)
Berikut adalah kombinasi 4 digit (nol dan satu) yang terpakai:

1 0000
2 0001
3 0010
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001
10 1010
11 1101
12 1111
13 1011
14 1110
15 0011

langkah selanjutnya adalah mencari berapa nomor subnet,broadcast dari setiap kombinasi tersebut. Kita akan mengambil contoh pada kombinasi yang ke-14:
1110|0000 s/d 1110|1111
atau
224 s/d 239
Sesuai persolan di atas, maka ip yang digunakan pada kombinasi ke-14 ini adalah : 192.168.1.224 s/d 192.168.239, dimana yang menjadi subnet : 192.168.1.224 broadcast : 192.168.1.239 range IP : 192.168.1.225 s/d 192.168.238
subnet, broadcast dan range yang barusan kita selesaikan adalah untuk kombinasi yang ke-14, yang harus anda selesaikan adalah semua kombinasi tersebut untuk mendapatkan semua penomoran ip untuk 15 divisi yang anda inginkan.

Implementasi Subneting pada Jaringan

Pada materi penamaan IP address kita telah mengenal subnet atau netmask. Subnet di sini agak berbeda dengan pemahaman kita sebelumnya yang mendefenisikan subneting adalah identitas kelas.
Untuk memberikan penamaan subnet pada sistem windows dilakukan pada kotak dialog pemberian nama alamat IP (lihat materi sub bab 3.2 dan lihat pula gambarnya). Pada kotak dialog tersebut, ubah subnet mask dengan subnet yang anda dapatkan melalui perhitungan pada pembahasan bab 6. Selanjutnya pilih OK dan seterusnya.
Pada sistem linux penamaan subnet dapat dilakukan dengan perintah berikut:

# ifconfig eth0 192.168.1.254 netmask 192.168.1.224 up

arifiyanto

Comments