pendidikan



JOGJA, banyak orang mengenal bahwa ini lah kota pelajar / kota pendidikan ... terkenal dengan banyak kampus dengan kwalitas bagus di kota ini. ya kampus ... banyak kampus di jogja ini , bila parameter nya adalah akreditasi dikti ... maka dari yang baru terdaftar sampai dengan akreditasi puncak ada di jogja ini ... 

dengan banyaknya kampus di kota jogja maka ya wajar sebagai kota pelajar banyak sekali pendatang yang berniat menimba ilmu di kota ini. termasuk saya sendiri yang menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi disini. 

mungkin telah banyak yang mengulas bagaimana bagus nya alumni alumni yang berasal dari kampus jogja , atau juga bberapa prestasi yang banyak di sandang oleh alumni alumni dari jogja. namun kita lihat apakah semua itu terlihat bagus bila kita lihat dari level pendidikan level SMA dan SMK kebawah ? 

TIDAK... !!! saat ini saya juga mengajar di salah satu sekolah menengah kejuruan di salah satu kabupaten di jogja... problemnya juga hampir sama dengan hampir semua wilayah di indonesia ... sistem pendidikannya masih tidak sempurna. dari sisi mana ? 

Banyak ... sistem pendidikan yang mengedapankan parameter nilai bagus... bukanah itu wajar ? yup itu sewajarnya , lalu bagaimana jika ada anak yang benar benar tak bisa mencapainya ? sanksi ? ngak naik kelas ? D.O? ... tidak ... sistem di pendidikan masih menganut proses pendidikan menjaga reputasi sekolah... 

masih ingat bebearapa kasus UAN dulu pernah terjadi ada beberapa anak yang cukup paham hingga melaporkannya ke ICW lihat saja link dari forum sebelah ... saya saya tahu saat itu memang yang terjadi di pendidikan kita adalah seperti itu adanya. reputasi adalah yang utama ,, dengan cara memberikan esan baik walau itu di paksakan... kesan baik ? 

kesan yang di lihat dari orang tua di mana anaknya bisa sekolah tanpa harus menemukan masalah... 
namun anda juga pasti paham bahwa beberapa anak bahkan ada yang kurang berminat belajar di sekolah , bagi yang mampu ? bisa jadi homeschooling... bila tidak ya sudah masuk di sekolah kurang favorit , dan sedikit paksaan dari orang tua, dan lama lama kesannya adalah orang tua yang mau sekolah , bukan anaknya ... 

lalau siap yang patut di salahkan dalam kondisi seperti ini ? 
orang tua ? guru ? atau sistem pendidikannya ? atau pemerintah ? selaku pelaksana pendidikan  ? 

Comments